♥ Bingkisan novel Pemilik Cintaku Selepas Allah dan Rasul ♥
Indahnya malu di malam pertama.
Usai solat pengantin baru bersama-sama, Aku menyalaminya. Bergetar hebat seluruh jiwa saat pertama kali dahiku dikucup suami. Indahnya ! pastinya takkan kunikmati getaran seindah ini andai telah terbiasa bersentuhan sebelum bernikah lagi. Indahnya syariat Tuhan yang mengatur kehidupan :)
" Subhanallah ! Masya-Allah ! ini amanah abang ! " Ungkap suamiku memberi raksi yang membiaskan sikap bertanggungjawab nya terhadap amanah yang kini di galas, sekaligus mengingatkanku kepada pesanan Rasulullah saw kepada kaum suami dalam haji baginda yang terakhir bermaksud;
" Bertakwalah kalian kepada Allah dalam mengurus dua orang yang lemah, wanita dan khadam "
(HR Al-baihaqi)
Perkataan 'amanah' yang diungkapkan membuatkan aku berasa selamat dalam perlindungannya.
Berada di hadapannya, insan asing yang kini bersama suami, aku berasa malu dan amat janggal sekali. Segala gerak-geri yang perlu kulakukan semuanya terasa kekok dan serba tak kena. Nak membuka tudung kepala pun jadi teragak-agak namun kukuatkan hati untuk tampil secantiknya. Mungkin menyedari kegusaran diri ini dia menghiburkan hatiku dengan panggilan ' sayang ' dan kata-kata manis >_^ ♥
" Subhanallah , cantik isteri abang . Abang cuma harapkan yang beragama. Tak sangka Allah beri kedua-duanya, cantik dan beragama. " :)
Memang mudah isteri terhibur dengan pujian suami. Aku bersyukur dia menerimaku seadanya . Lantaran aku malu, aku berlalu kedapur untuk membancuh segelas susu. Dicampuri dengan madu. Kubawakan minuman itu kepadanya sedang perasaan maluku masih tetap menebal juga ^.^
" Abang jemput minum. Er, sebelum tu, sayang ada permintaan, " ujarku yang agak kekok mewakilkan diri dengan kata ganti nama diri yang baru ini.
" Apa dia Sayang ? " :)
" Boleh sayang tutup lampu? minum dalam gelap lebih romantik, " pintaku . Suamiku hanya tersenyum dan mengizinkan. Sangkaannya, aku akan menutup lampu utama dan membuka lampu tidur , namun tak begitu. Kami minum dalam suasana gelap-gelita. Lampu tidur pun tidak kubuka. Tahulah suamiku aku masih sangat malu. Bijak dia membaca bicara hatiku. Dia mencurahkan kasih-sayangnya agar kemesraan dan keserasian pantas tercipta. Aku benar-benar jadi jatuh cinta >_< ♥ Indah sungguh percintaan selepas pernikahan , jika sudah terbiasa bercinta sebelum pernikahan , tidak dapat kita rasakan nikmat seperti itu . Itulah hadiah dari Allah kepada hamba-Nya yang sabar .Sebelum buat keputusan fikir baik-baik mintak petunjuk dari-Nya ye. ♥ Kepada sesiapa yang suka bercinta sebelum bernikah, beringatlah. Kepada yang sudah hampir dengan pernikahan, ingatlah bahawa keluarga itu satu amanah untukmu.
No comments:
Post a Comment